penyempitan pembuluh darah arteri |
Tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah terhadap dinding arteri cukup tinggi sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung.
Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan lebarnya pembuluh darah arteri. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri maka akan semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) selama bertahun-tahun tanpa gejala. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol meningkatkan resiko masalah kesehatan yang serius, sering berhubungan dengan serangan jantung dan stroke.
Tekanan darah tinggi biasanya terjadi dan sudah diderita selama bertahun-tahun, hal ini hampir dialami oleh semua orang. Untungnya, tekanan darah tinggi dapat dengan mudah dideteksi. Setelah kita tahu menderita tekanan darah tinggi, dapat bekerjasama dengan dokter untuk mengontrol dan melakukan upaya penyembuhannya.
Gejala Tekanan Darah Tinggi
Kebanyakan penderita tekanan darah tinggi tidak mengalami gejala, bahkan saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan tensimeter, padahal hasilnya mencapai angka yang tinggi dan berbahaya, gejala sering tidak muncul.
Meskipun demikian, beberapa penderita tekanan darah tinggi pada tahap awal mungkin mengalami sakit kepala, pusing atau mimisan. Gejala hipertensi biasanya tidak muncul sampai seseorang menderita tekanan darah tinggi tingkat berat, bahkan pada kondisi yang dapat mengancam jiwanya.
Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan lebarnya pembuluh darah arteri. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri maka akan semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) selama bertahun-tahun tanpa gejala. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol meningkatkan resiko masalah kesehatan yang serius, sering berhubungan dengan serangan jantung dan stroke.
Tekanan darah tinggi biasanya terjadi dan sudah diderita selama bertahun-tahun, hal ini hampir dialami oleh semua orang. Untungnya, tekanan darah tinggi dapat dengan mudah dideteksi. Setelah kita tahu menderita tekanan darah tinggi, dapat bekerjasama dengan dokter untuk mengontrol dan melakukan upaya penyembuhannya.
Gejala Tekanan Darah Tinggi
Kebanyakan penderita tekanan darah tinggi tidak mengalami gejala, bahkan saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan tensimeter, padahal hasilnya mencapai angka yang tinggi dan berbahaya, gejala sering tidak muncul.
Meskipun demikian, beberapa penderita tekanan darah tinggi pada tahap awal mungkin mengalami sakit kepala, pusing atau mimisan. Gejala hipertensi biasanya tidak muncul sampai seseorang menderita tekanan darah tinggi tingkat berat, bahkan pada kondisi yang dapat mengancam jiwanya.
Saat Kunjungan ke Dokter
Tanyakan kepada dokter atau tenaga medis untuk mengetahui tekanan darah setidaknya setiap dua tahun dimulai pada usia 18 tahun. Dokter mungkin akan menyarankan untuk lebih sering melakukan cek tekanan darah jika seseorang telah didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi atau faktor resiko lain yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Anak usia 3 tahun mulai bisa diukur tekanan darahnya. Lakukan pemeriksaan tekanan darah anak setidaknya setahun sekali. Sekarang, pengukuran tekanan darah dengan alat tensimeter bisa dilakukan di banyak tempat. Kita juga dapat membeli alatnya sendiri, banyak pengukur tekanan darah digital yang diperjual-belikan. Walau keakuratan pengukurannya kadang diragukan, tapi tidak ada salahnya memiliki alat ini sebagai pembanding dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis.
Penyebab Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Ada dua jenis tekanan darah tinggi.
Hipertensi Primer (esensial)
Kondisi ini banyak terjadi pada kebanyakan orang dewasa. Jenis tekanan darah tinggi ini, disebut hipertensi esensial atau hipertensi primer, cenderung diderita secara bertahap selama bertahun-tahun.
Hipertensi Sekunder
Beberapa orang mengalami tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasarinya. Jenis tekanan darah tinggi ini disebut hipertensi sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi dibanding hipertensi primer. Berbagai kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:
- Masalah ginjal
- Tumor kelenjar adrenalin
- Cacat tertentu dalam pembuluh darah (dari lahir atau cacat bawaan)
- Obat-obatan tertentu, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, penghilang rasa nyeri (analgesik) dan beberapa obat yang diresepkan dokter.
- Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin
Faktor Resiko Penderita Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa disebabkan oleh:
- Umur. Tekanan darah tinggi akan meningkat seiring usia. Pada usia pertengahan, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih banyak mengalami tekanan darah tinggi setelah mengalami menopause .
- Ras. Tekanan darah tinggi sangat umum terjadi pada bangsa berkulit hitam, sering dialami pada usia yang lebih dini daripada yang diderita oleh bangsa kulit putih. Komplikasi serius, seperti stroke dan serangan jantung, juga lebih sering terjadi pada bangsa berkulit hitam.
- Riwayat keluarga. Tekanan darah tinggi cenderung menurun pada anak.
- Kelebihan berat badan atau obesitas. Semakin berat bobot badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, demikian juga tekanan pada dinding arteri pun meningkat.
- Jarang olah raga. Orang yang tidak aktif berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, akan semakin keras jantung harus bekerja pada setiap kontraksi dan akan semakin kuat beban pada pembuluh arteri. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
- Pengguna tembakau. Merokok atau mengunyah tembakau akan menaikkan tekanan darah sementara, bahan kimia yang terkandung dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Hal ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Asap rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah.
- Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium). Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, imbasnya akan meningkatkan tekanan darah .
- Terlalu sedikit konsumsi kalium. Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel. Jika tidak mendapatkan cukup kalium atau mempertahankan cukup kalium, menyebabkan mengumpulnya terlalu banyak natrium dalam darah .
- Terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin D. Terlalu sedikit penggunaan vitamin D dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah.
- Minum terlalu banyak alkohol. Seiring waktu, peminum berat dapat merusak jantung. Meminum lebih dari dua gelas minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan tekanan darah.
- Stress. Tingkat stress yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara, namun dramatis. Jika penderita mencoba untuk bersantai dengan makan lebih banyak, menggunakan tembakau atau minum alkohol, hal ini hanya akan meningkatkan tekanan darah tinggi dan menambah resiko terserang penyakit lainnya.
- Kondisi kronis tertentu. Kondisi kronis tertentu juga dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, misalnya: kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal dan apnea tidur (gangguan tidur yang disertai sulit bernafas).
Kadang-kadang kehamilan mempunyai andil terjadinya tekanan darah tinggi.
Meskipun tekanan darah tinggi paling umum dialami oleh orang dewasa, anak-anak mungkin beresiko juga. Pada beberapa anak, tekanan darah tinggi disebabkan oleh masalah ginjal atau jantung. Dewasa ini semakin banyak anak yang mengalami tekanan darah tinggi, hal ini sering disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga.
Komplikasi Penyakit Hipertensi
Tekanan yang berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama berjalan tidak terkendali, akan semakin besar resiko kerusakannya.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan:
- Serangan jantung atau stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke atau komplikasi penyakit lain.
- Aneurisma. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membentuk tonjolan yang disebut aneurisma. Jika aneurisma pecah (pecah pembuluh darah, biasanya menyebabkan stroke), dapat mengancam jiwa.
- Gagal jantung. Untuk memompa darah karena tekanan yang lebih tinggi dalam pembuluh, otot hati akan menggumpal. Akhirnya otot menebal, menyebabkan kesulitan memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kejadian ini yang dapat menyebabkan gagal jantung.
- Melemah dan menyempitnya pembuluh darah di ginjal. Hal ini dapat mengakibatkan organ ini tidak berfungsi secara normal.
- Menyempit atau sobek pembuluh darah di mata. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan (kebutaan).
- Sindrom metabolik. Ini adalah sekelompok gangguan metabolisme tubuh, antara lain: lingkar pinggang meningkat, trigliserida tinggi, high density lipoprotein (HDL atau dikenal sebagai kolesterol yg bersifat baik) rendah, tekanan darah tinggi, dan tingkat insulin yang tinggi. Jika menderita tekanan darah tinggi, resiko mengalami sindrom metabolik semakin tinggi. Semakin banyak sindrom metabolik yang diderita, akan semakin besar resiko terkena diabetes dan penyakit jantung atau stroke .
- Masalah dengan memori atau pemahaman. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk berpikir, mengingat dan belajar. Masalah dengan memori atau pemahaman konsep lebih banyak terjadi pada orang yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Mengobati Penyakit Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Meskipun ukuran 120/80 mm Hg atau lebih rendah adalah tekanan darah yang ideal, pada orang tua yang berusia 60 tahun ke atas dapat mengalami tekanan darah yang sangat tinggi, dokter mungkin menetapkan tekanan darah yang normal dan ideal untuk golongan ini sekitar 140/90 mm Hg.
Mengubah gaya hidup dapat mengontrol tekanan darah tinggi. Tapi kadang-kadang perubahan gaya hidup tidak cukup. Selain diet dan olahraga, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah . Kategori mana obat yang diresepkan dokter tergantung pada tahap tekanan darah tinggi dan apakah juga memiliki masalah medis lainnya.
Obat Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
- Thiazide diuretik. Diuretik, kadang-kadang disebut pil air, adalah obat-obat yang bekerja pada ginjal untuk membantu tubuh mengeluarkan natrium dan air melalui air kencing, juga untuk mengurangi volume darah. Diuretik thiazide sering digunakan pertama walau bukan satu-satunya obat. Namun merupakan pilihan dalam pengobatan tekanan darah tinggi. Jika setelah mengonsumsinya, tekanan darah tetap tinggi, segera hubungi dokter, mungkin dia akan menambahkan satu atau mengganti obat diuretik yang saat ini digunakan.
- Beta blocker. Obat ini mengurangi beban kerja pada jantung dan membuka pembuluh darah, menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat dan dengan kekuatan berkurang. Beta blocker tidak bekerja dengan baik pada bangsa berkulit hitam atau pada orang tua, tapi obat ini efektif bila dikombinasikan dengan diuretik thiazide .
- Angiotensin Converting Enzyme (ACE ) inhibitor. Obat-obat ini bermanfaat membantu mengendurkan pembuluh darah dengan menghalangi pembentukan bahan kimia alami yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
- Calcium channel blocker. Obat-obat ini membantu mengendurkan otot-otot pembuluh darah. Juga berefek memperlambat detak jantung. Calcium channel blocker dapat bekerja lebih baik untuk orang kulit hitam dan orang tua daripada inhibitor ACE atau beta blockers saja. Hati-hati bagi orang yang senang mengonsumsi jeruk. Jus Grapefruit berinteraksi dengan beberapa calcium channel blockers, menyebabkan meningkatnya kadar obat dalam darah dan berefek samping kurang baik. Bicaralah dengan dokter atau apoteker jika khawatir untuk memakannya.
- Renin inhibitor. Aliskiren (Tekturna) memperlambat produksi renin, enzim yang diproduksi oleh ginjal yang memulai rantai langkah kimia dapat meningkatkan tekanan darah. Tekturna bekerja dengan mengurangi kemampuan renin. Karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko komplikasi serius, misal stroke, penderita hipertensi tidak harus memakai aliskiren untuk penghambat ACE atau ARB .
Jika mengalami kesulitan mencapai tekanan darah normal, dengan kombinasi dari obat di atas, dokter mungkin meresepkan:
- Alpha blocker. Obat-obat ini mengurangi impuls saraf ke pembuluh darah, mengurangi efek bahan kimia alami yang menyebabkan pembuluh darah jadi sempit.
- Alpha - beta blocker. Selain mengurangi impuls saraf ke pembuluh darah, alpha - beta blockers memperlambat detak jantung untuk mengurangi jumlah darah yang harus dipompa melalui pembuluh.
- Vasodilator. Obat ini bekerja secara langsung pada otot-otot di dinding arteri, mencegah otot dari penggumpalan dan mencegah penyempitan arteri.
Setelah tekanan darah dapat dikontrol, dokter mungkin akan meresepkan aspirin setiap hari untuk mengurangi risiko gangguan kardiovaskuler.
Untuk mengurangi jumlah dosis obat setiap hari, dokter mungkin meresepkan kombinasi obat dosis rendah daripada penggunaan obat tunggal. Bahkan dua atau lebih kombinasi obat tekanan darah sering bekerja lebih baik dari penggunaan obat tunggal.
Perubahan gaya hidup untuk mengobati tekanan darah tinggi
Tidak peduli apa obat yang diresepkan dokter untuk mengobati tekanan darah tinggi, penderita tekanan darah tinggi harus membuat perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah. Perubahan ini biasanya, antara lain: diet sehat dengan sedikit garam, lebih banyak berolahraga, berhenti merokok dan menurunkan berat badan.
Hipertensi resisten: Bila tekanan darah sulit dikendalikan
Jika tekanan darah tetap bertahan tinggi meskipun sudah mengonsumsi setidaknya tiga jenis obat tekanan darah tinggi, salah satunya harus diuretik, mungkin penderita di sini telah mengalami hipertensi resisten. Hipertensi resisten adalah tekanan darah yang resisten terhadap pengobatan. Pasien yang dapat mengawasi tekanan darah tinggi yg dideritanya, mungkin telah menggunakan empat jenis obat sekaligus untuk mengendalikan hipertensi resisten.
Menderita hipertensi resisten tidak berarti tekanan darah tidak akan pernah rendah. Bahkan, jika dokter dapat mengidentifikasi apa yang menyebabkan tekanan darah tetap tinggi, ada kesempatan baik untuk pengobatan yang lebih efektif.
Dokter dapat meninjau obat yang kita pakai untuk penyakit lain. Beberapa obat, makanan atau suplemen dapat memperburuk tekanan darah tinggi atau mencegah obat tekanan darah tinggi bekerja secara efektif. Bersikap terbuka dan jujur pada dokter tentang semua obat atau suplemen yang dikonsumsi.
Perawatan Penyakit Tekanan Darah Tinggi
Meskipun diet dan olahraga adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah, beberapa suplemen juga dapat membantu menguranginya. Antara:
Asam alfa-linolenat
psyllium pirang
kalsium
kakao
Minyak ikan
Coenzyme Q10
Omega-3 asam lemak
bawang putih
Tanyakan kepada dokter atau tenaga medis untuk mengetahui tekanan darah setidaknya setiap dua tahun dimulai pada usia 18 tahun. Dokter mungkin akan menyarankan untuk lebih sering melakukan cek tekanan darah jika seseorang telah didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi atau faktor resiko lain yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Anak usia 3 tahun mulai bisa diukur tekanan darahnya. Lakukan pemeriksaan tekanan darah anak setidaknya setahun sekali. Sekarang, pengukuran tekanan darah dengan alat tensimeter bisa dilakukan di banyak tempat. Kita juga dapat membeli alatnya sendiri, banyak pengukur tekanan darah digital yang diperjual-belikan. Walau keakuratan pengukurannya kadang diragukan, tapi tidak ada salahnya memiliki alat ini sebagai pembanding dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis.
Penyebab Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Ada dua jenis tekanan darah tinggi.
Hipertensi Primer (esensial)
Kondisi ini banyak terjadi pada kebanyakan orang dewasa. Jenis tekanan darah tinggi ini, disebut hipertensi esensial atau hipertensi primer, cenderung diderita secara bertahap selama bertahun-tahun.
Hipertensi Sekunder
Beberapa orang mengalami tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasarinya. Jenis tekanan darah tinggi ini disebut hipertensi sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi dibanding hipertensi primer. Berbagai kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:
- Masalah ginjal
- Tumor kelenjar adrenalin
- Cacat tertentu dalam pembuluh darah (dari lahir atau cacat bawaan)
- Obat-obatan tertentu, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, penghilang rasa nyeri (analgesik) dan beberapa obat yang diresepkan dokter.
- Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin
Faktor Resiko Penderita Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa disebabkan oleh:
- Umur. Tekanan darah tinggi akan meningkat seiring usia. Pada usia pertengahan, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih banyak mengalami tekanan darah tinggi setelah mengalami menopause .
- Ras. Tekanan darah tinggi sangat umum terjadi pada bangsa berkulit hitam, sering dialami pada usia yang lebih dini daripada yang diderita oleh bangsa kulit putih. Komplikasi serius, seperti stroke dan serangan jantung, juga lebih sering terjadi pada bangsa berkulit hitam.
- Riwayat keluarga. Tekanan darah tinggi cenderung menurun pada anak.
- Kelebihan berat badan atau obesitas. Semakin berat bobot badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, demikian juga tekanan pada dinding arteri pun meningkat.
- Jarang olah raga. Orang yang tidak aktif berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, akan semakin keras jantung harus bekerja pada setiap kontraksi dan akan semakin kuat beban pada pembuluh arteri. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
- Pengguna tembakau. Merokok atau mengunyah tembakau akan menaikkan tekanan darah sementara, bahan kimia yang terkandung dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Hal ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Asap rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah.
- Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium). Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, imbasnya akan meningkatkan tekanan darah .
- Terlalu sedikit konsumsi kalium. Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel. Jika tidak mendapatkan cukup kalium atau mempertahankan cukup kalium, menyebabkan mengumpulnya terlalu banyak natrium dalam darah .
- Terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin D. Terlalu sedikit penggunaan vitamin D dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah.
- Minum terlalu banyak alkohol. Seiring waktu, peminum berat dapat merusak jantung. Meminum lebih dari dua gelas minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan tekanan darah.
- Stress. Tingkat stress yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara, namun dramatis. Jika penderita mencoba untuk bersantai dengan makan lebih banyak, menggunakan tembakau atau minum alkohol, hal ini hanya akan meningkatkan tekanan darah tinggi dan menambah resiko terserang penyakit lainnya.
- Kondisi kronis tertentu. Kondisi kronis tertentu juga dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, misalnya: kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal dan apnea tidur (gangguan tidur yang disertai sulit bernafas).
Kadang-kadang kehamilan mempunyai andil terjadinya tekanan darah tinggi.
Meskipun tekanan darah tinggi paling umum dialami oleh orang dewasa, anak-anak mungkin beresiko juga. Pada beberapa anak, tekanan darah tinggi disebabkan oleh masalah ginjal atau jantung. Dewasa ini semakin banyak anak yang mengalami tekanan darah tinggi, hal ini sering disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga.
Komplikasi Penyakit Hipertensi
Tekanan yang berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama berjalan tidak terkendali, akan semakin besar resiko kerusakannya.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan:
- Serangan jantung atau stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke atau komplikasi penyakit lain.
- Aneurisma. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membentuk tonjolan yang disebut aneurisma. Jika aneurisma pecah (pecah pembuluh darah, biasanya menyebabkan stroke), dapat mengancam jiwa.
- Gagal jantung. Untuk memompa darah karena tekanan yang lebih tinggi dalam pembuluh, otot hati akan menggumpal. Akhirnya otot menebal, menyebabkan kesulitan memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kejadian ini yang dapat menyebabkan gagal jantung.
- Melemah dan menyempitnya pembuluh darah di ginjal. Hal ini dapat mengakibatkan organ ini tidak berfungsi secara normal.
- Menyempit atau sobek pembuluh darah di mata. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan (kebutaan).
- Sindrom metabolik. Ini adalah sekelompok gangguan metabolisme tubuh, antara lain: lingkar pinggang meningkat, trigliserida tinggi, high density lipoprotein (HDL atau dikenal sebagai kolesterol yg bersifat baik) rendah, tekanan darah tinggi, dan tingkat insulin yang tinggi. Jika menderita tekanan darah tinggi, resiko mengalami sindrom metabolik semakin tinggi. Semakin banyak sindrom metabolik yang diderita, akan semakin besar resiko terkena diabetes dan penyakit jantung atau stroke .
- Masalah dengan memori atau pemahaman. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk berpikir, mengingat dan belajar. Masalah dengan memori atau pemahaman konsep lebih banyak terjadi pada orang yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Mengobati Penyakit Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Meskipun ukuran 120/80 mm Hg atau lebih rendah adalah tekanan darah yang ideal, pada orang tua yang berusia 60 tahun ke atas dapat mengalami tekanan darah yang sangat tinggi, dokter mungkin menetapkan tekanan darah yang normal dan ideal untuk golongan ini sekitar 140/90 mm Hg.
Mengubah gaya hidup dapat mengontrol tekanan darah tinggi. Tapi kadang-kadang perubahan gaya hidup tidak cukup. Selain diet dan olahraga, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah . Kategori mana obat yang diresepkan dokter tergantung pada tahap tekanan darah tinggi dan apakah juga memiliki masalah medis lainnya.
Obat Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
- Thiazide diuretik. Diuretik, kadang-kadang disebut pil air, adalah obat-obat yang bekerja pada ginjal untuk membantu tubuh mengeluarkan natrium dan air melalui air kencing, juga untuk mengurangi volume darah. Diuretik thiazide sering digunakan pertama walau bukan satu-satunya obat. Namun merupakan pilihan dalam pengobatan tekanan darah tinggi. Jika setelah mengonsumsinya, tekanan darah tetap tinggi, segera hubungi dokter, mungkin dia akan menambahkan satu atau mengganti obat diuretik yang saat ini digunakan.
- Beta blocker. Obat ini mengurangi beban kerja pada jantung dan membuka pembuluh darah, menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat dan dengan kekuatan berkurang. Beta blocker tidak bekerja dengan baik pada bangsa berkulit hitam atau pada orang tua, tapi obat ini efektif bila dikombinasikan dengan diuretik thiazide .
- Angiotensin Converting Enzyme (ACE ) inhibitor. Obat-obat ini bermanfaat membantu mengendurkan pembuluh darah dengan menghalangi pembentukan bahan kimia alami yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
- Calcium channel blocker. Obat-obat ini membantu mengendurkan otot-otot pembuluh darah. Juga berefek memperlambat detak jantung. Calcium channel blocker dapat bekerja lebih baik untuk orang kulit hitam dan orang tua daripada inhibitor ACE atau beta blockers saja. Hati-hati bagi orang yang senang mengonsumsi jeruk. Jus Grapefruit berinteraksi dengan beberapa calcium channel blockers, menyebabkan meningkatnya kadar obat dalam darah dan berefek samping kurang baik. Bicaralah dengan dokter atau apoteker jika khawatir untuk memakannya.
- Renin inhibitor. Aliskiren (Tekturna) memperlambat produksi renin, enzim yang diproduksi oleh ginjal yang memulai rantai langkah kimia dapat meningkatkan tekanan darah. Tekturna bekerja dengan mengurangi kemampuan renin. Karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko komplikasi serius, misal stroke, penderita hipertensi tidak harus memakai aliskiren untuk penghambat ACE atau ARB .
Jika mengalami kesulitan mencapai tekanan darah normal, dengan kombinasi dari obat di atas, dokter mungkin meresepkan:
- Alpha blocker. Obat-obat ini mengurangi impuls saraf ke pembuluh darah, mengurangi efek bahan kimia alami yang menyebabkan pembuluh darah jadi sempit.
- Alpha - beta blocker. Selain mengurangi impuls saraf ke pembuluh darah, alpha - beta blockers memperlambat detak jantung untuk mengurangi jumlah darah yang harus dipompa melalui pembuluh.
- Vasodilator. Obat ini bekerja secara langsung pada otot-otot di dinding arteri, mencegah otot dari penggumpalan dan mencegah penyempitan arteri.
Setelah tekanan darah dapat dikontrol, dokter mungkin akan meresepkan aspirin setiap hari untuk mengurangi risiko gangguan kardiovaskuler.
Untuk mengurangi jumlah dosis obat setiap hari, dokter mungkin meresepkan kombinasi obat dosis rendah daripada penggunaan obat tunggal. Bahkan dua atau lebih kombinasi obat tekanan darah sering bekerja lebih baik dari penggunaan obat tunggal.
Perubahan gaya hidup untuk mengobati tekanan darah tinggi
Tidak peduli apa obat yang diresepkan dokter untuk mengobati tekanan darah tinggi, penderita tekanan darah tinggi harus membuat perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah. Perubahan ini biasanya, antara lain: diet sehat dengan sedikit garam, lebih banyak berolahraga, berhenti merokok dan menurunkan berat badan.
Hipertensi resisten: Bila tekanan darah sulit dikendalikan
Jika tekanan darah tetap bertahan tinggi meskipun sudah mengonsumsi setidaknya tiga jenis obat tekanan darah tinggi, salah satunya harus diuretik, mungkin penderita di sini telah mengalami hipertensi resisten. Hipertensi resisten adalah tekanan darah yang resisten terhadap pengobatan. Pasien yang dapat mengawasi tekanan darah tinggi yg dideritanya, mungkin telah menggunakan empat jenis obat sekaligus untuk mengendalikan hipertensi resisten.
Menderita hipertensi resisten tidak berarti tekanan darah tidak akan pernah rendah. Bahkan, jika dokter dapat mengidentifikasi apa yang menyebabkan tekanan darah tetap tinggi, ada kesempatan baik untuk pengobatan yang lebih efektif.
Dokter dapat meninjau obat yang kita pakai untuk penyakit lain. Beberapa obat, makanan atau suplemen dapat memperburuk tekanan darah tinggi atau mencegah obat tekanan darah tinggi bekerja secara efektif. Bersikap terbuka dan jujur pada dokter tentang semua obat atau suplemen yang dikonsumsi.
Perawatan Penyakit Tekanan Darah Tinggi
Meskipun diet dan olahraga adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah, beberapa suplemen juga dapat membantu menguranginya. Antara:
Asam alfa-linolenat
psyllium pirang
kalsium
kakao
Minyak ikan
Coenzyme Q10
Omega-3 asam lemak
bawang putih
Konsultasi dengan dokter sebelum menambahkan suplemen ini untuk pengobatan tekanan darah tinggi. Beberapa suplemen dapat berinteraksi dengan obat, menyebabkan efek samping berbahaya, seperti risiko perdarahan yang bisa berakibat fatal.
Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa berlatih teknik relaksasi, seperti yoga atau pernafasan dalam, untuk membantu penderita rileks dan mengurangi tingkat stress. Tindakan-tindakan ini dapat mengurangi tekanan darah tinggi.
Saran-saran
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu masalah yang tidak dapat diabaikan. Hipertensi adalah kondisi yang harus diperhatikan, untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dengan lebih nyaman. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Minum obat dengan benar. Jika efek samping atau biaya menimbulkan masalah, tetap jangan berhenti minum obat. Tanyakan kepada dokter tentang alternatif lain untuk menormalkan tekanan darah.
- Jadwal kunjungan dokter sebaiknya rutin dilakukan. Dibutuhkan usaha untuk mengobati tekanan darah tinggi hingga berhasil. Dokter tidak dapat melakukannya sendiri, juga penderita sebaiknya melakukan kontrol tekanan darah dengan pendampingan dari tenaga medis. Pasien hendaknya bekerjasama dengan dokter untuk mencapai kondisi tekanan darah ke tingkat yang aman dan menjaga agar tekanan darah tetap normal. Dukungan keluarga dan sahabat juga diperlukan untuk keberhasilan program ini.
- Melakukan kebiasaan hidup sehat. Makan makanan yang sehat, menurunkan berat badan berlebih, olahraga secara teratur dan hindari konsumsi alkohol. Jika masih merokok, segera berhenti.
- Mengelola stress. Katakan tidak untuk tugas-tugas tambahan yang memberatkan, melepaskan pikiran negatif atau negatif thinking, menjaga hubungan baik dengan orang lain, tetap sabar dan optimis.
Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa berlatih teknik relaksasi, seperti yoga atau pernafasan dalam, untuk membantu penderita rileks dan mengurangi tingkat stress. Tindakan-tindakan ini dapat mengurangi tekanan darah tinggi.
Saran-saran
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu masalah yang tidak dapat diabaikan. Hipertensi adalah kondisi yang harus diperhatikan, untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dengan lebih nyaman. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Minum obat dengan benar. Jika efek samping atau biaya menimbulkan masalah, tetap jangan berhenti minum obat. Tanyakan kepada dokter tentang alternatif lain untuk menormalkan tekanan darah.
- Jadwal kunjungan dokter sebaiknya rutin dilakukan. Dibutuhkan usaha untuk mengobati tekanan darah tinggi hingga berhasil. Dokter tidak dapat melakukannya sendiri, juga penderita sebaiknya melakukan kontrol tekanan darah dengan pendampingan dari tenaga medis. Pasien hendaknya bekerjasama dengan dokter untuk mencapai kondisi tekanan darah ke tingkat yang aman dan menjaga agar tekanan darah tetap normal. Dukungan keluarga dan sahabat juga diperlukan untuk keberhasilan program ini.
- Melakukan kebiasaan hidup sehat. Makan makanan yang sehat, menurunkan berat badan berlebih, olahraga secara teratur dan hindari konsumsi alkohol. Jika masih merokok, segera berhenti.
- Mengelola stress. Katakan tidak untuk tugas-tugas tambahan yang memberatkan, melepaskan pikiran negatif atau negatif thinking, menjaga hubungan baik dengan orang lain, tetap sabar dan optimis.
Kami menyediakan obat herbal hipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi, silakan klik:
1. obat herbal darah tinggi
2. obat herbal hipertensi
1. obat herbal darah tinggi
2. obat herbal hipertensi