gejala tekanan darah rendah |
Tekanan darah rendah atau hipotensi, bagi banyak orang bisa menyebabkan gejala pusing dan dapat menyebabkan pingsan. Dalam kasus yang sangat parah, tekanan darah rendah dapat mengancam jiwa penderitanya.
Meskipun tekanan darah bervariasi dari orang ke orang, tekanan darah seseorang di bawah sistolik 90 milimeter air raksa (mm Hg) pada tensimeter dan diastolik 60 mm Hg, umumnya dianggap menderita tekanan darah rendah.
Penyebab tekanan darah rendah bervariasi, dapat karena dehidrasi, gangguan medis atau setelah operasi bedah yang serius. Tekanan darah rendah dapat diobati, yang penting harus diketahui apa yang menyebabkan kondisi ini, sehingga dapat ditangani dengan baik.
Gejala Tekanan Darah Rendah
Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah dapat menjadi sinyal yang mendasar, terutama ketika turun secara tiba-tiba atau disertai dengan tanda-tanda dan gejala seperti:
pusing
pingsan (sinkop)
kurang konsentrasi
penglihatan kabur
mual
dingin, berkeringat, kulit pucat
nafas cepat dan pendek
kelelahan
depresi
haus
Dalam banyak kasus, tekanan darah rendah bukanlah masalah serius. Mungkin tekanan darah konsisten rendah tetapi yang mengalami merasa baik-baik saja. Bahkan jika sesekali merasa pusing yang ringan dapat menjadi masalah yang relatif kecil. Hal ini bisa disebabkan dehidrasi ringan sebab terlalu banyak di bawah sinar matahari atau karena mandi air panas (sauna). Dalam situasi ini, yang utama lihatlah seberapa cepat tekanan darah turun.
Namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala hipotensi karena kadang dapat menunjukkan masalah yang lebih serius. Catatlah gejala yang timbul dan apa yang sedang Anda lakukan pada saat terjadi tekanan darah rendah.
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah adalah pengukuran tekanan dalam arteri selama fase aktif dan fase istirahat pada setiap detak jantung.
- Sistolik. Adalah pembacaan tekanan darah pada tensimeter yang disebut terlebih dulu (sebelah atas), ini merupakan jumlah tekanan jantung ketika memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh.
- Diastolik. Adalah angka yg disebut kemudian (sebelah bawah) dalam pembacaan tekanan darah, hal ini mengacu pada jumlah tekanan dalam arteri saat jantung istirahat antara dua detakan.
Pedoman yang mengidentifikasi tekanan darah normal, sama atau lebih rendah dari 120/80, banyak ahli berpikir 115/75 adalah kondisi yang lebih baik.
Meskipun bisa didapatkan hasil yang akurat saat pembacaan tensimeter saat mengukur tekanan darah pada waktu tertentu, namun tekanan darah tidak selalu sama. Hal ini dapat bervariasi dalam waktu singkat, kadang dari satu detak jantung ke detak berikutnya, namun hal ini bisa tergantung pada posisi tubuh, ritme pernafasan, tingkat stress, kondisi fisik, obat-obatan, apa yang dimakan dan diminum, atau waktu pengukuran. Tekanan darah terendah biasanya terjadi pada malam hari dan meningkat tajam pada saat bangun tidur.
Bagaimana bisa terjadi tekanan darah rendah?
Apa yang dianggap tekanan darah rendah untuk seseorang mungkin normal untuk orang lain. Kebanyakan dokter menganggaphipotensi adalah tekanan darah yang secara kronis rendah atau terlalu rendah hanya jika hal itu menyebabkan gejala yang dapat terlihat.
Beberapa ahli mendefinisikan tekanan darah rendah sebagai pembacaan pada tensimeter yang lebih rendah dari sistolik 90 atau diastolik 60. Tekanan darah rendah bisa dilihat dari salah satu angka sistolik atau diastolik yang lebih rendah dari keadaan normal. Dengan kata lain, jika tekanan sistolik 115 tetapi tekanan diastoliknya 50, dianggap menderita tekanan darah rendah.
Penurunan mendadak tekanan darah bisa berbahaya. Perubahan hanya 20 mm Hg, misal penurunan dari 110 ke 90 sistolik, dapat menyebabkan pusing atau pingsan ketika otak gagal menerima pasokan darah yang memadai. Jika hal ini disebabkan oleh pendarahan yang tidak terkontrol, infeksi berat atau reaksi alergi, bisa mengancam jiwa penderitanya.
Atlet dan orang yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan denyut jantung lebih lambat. Untuk mendapatkan tekanan darah yang normal: hindari rokok, lakukan diet sehat dan jagalah berat badan yang ideal.
Namun jarang terjadi, tekanan darah rendah berlanjut menjadi masalah yang serius, bahkan jarang gangguan ini mengancam nyawa seseorang.
Kondisi yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Antara lain:
- Kehamilan. Karena sistem peredaran darah wanita lebih luas selama kehamilan, tekanan darah cenderung menurun. Selama 24 minggu pertama kehamilan, tekanan sistolik biasanya turun 5 sampai 10 mm Hg dan tekanan diastolik turun sebanyak 10 sampai 15 mm Hg. Hal ini adalah normal, tekanan darah biasanya kembali ke keadaan semula, setelah melahirkan.
- Masalah jantung. Kondisi jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah termasuk denyutan jantung yang melambat (bradycardia), masalah katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah karena peredaran darah menjadi tidak mencukupi untuk seluruh tubuh.
- Masalah endokrin. Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Selain itu, kondisi lain seperti insufisiensi adrenal (penyakit Addison), gula darah rendah (hipoglikemia) dan beberapa kasus diabetes, dapat memicu tekanan darah rendah.
- Dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, tubuh kehilangan lebih banyak air yang dibutuhkan dariapada yang masuk. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan lemah-letih-lesu, pusing dan kelelahan. Demam, muntah, diare berat, terlalu sering menggunakan obat diuretik dan olahraga berat, bisa menyebabkan dehidrasi. Yang lebih parah adalah syok hipovolemik, komplikasi dehidrasi yang dapat mengancam jiwa. Hal ini terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan mendadak tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh. Jika tidak diobati, syok hipovolemik yang parah dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit atau jam saja.
- Kehilangan darah. Kehilangan banyak darah karena cedera atau karena pendarahan internal akan mengurangi jumlah darah dalam tubuh, yang mengarah ke penurunan tekanan darah yang parah.
- Infeksi berat (sepsis). Septikemia dapat terjadi bila infeksi dalam tubuh memasuki aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang mengancam jiwa. Hal ini disebut syok septik.
- Reaksi alergi yang parah (anafilaksis). Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa penderitanya. Pemicu umum anafilaksis adalah makanan, obat-obatan tertentu, racun serangga, dan lateks (karet mentah). Anafilaksis dapat menyebabkan masalah pernafasan, gatal-gatal, tenggorokan bengkak dan penurunan tekanan darah.
- Kurangnya nutrisi karena diet. Kurangnya vitamin B - 12 dan folat dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi di mana tubuh tidak memproduksi cukup sel darah merah, dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah
Beberapa obat dapat dapat menyebabkan tekanan darah rendah, misalnya:
Diuretik (pil air)
Alpha blocker
Beta blockers
Obat untuk penyakit Parkinson
Beberapa jenis antidepresan trisiklik
Sildenafil (Viagra) terutama jika dikombinasikan dengan obat jantung, nitrogliserin
Jenis Tekanan Darah Rendah
Dokter sering membagi tekanan darah rendah (hipotensi) dalam berbagai kategori, tergantung pada penyebab dan faktor-faktor lainnya
Beberapa jenis tekanan darah rendah:
- Tekanan darah rendah saat berdiri (hipotensi postural atau ortostatik). Adalah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika berdiri dari posisi duduk atau jika berdiri setelah berbaring. Biasanya gravitasi menyebabkan darah berkumpul di kaki Anda setiap kali berdiri. Tubuh mengkompensasi dengan meningkatkan denyut jantung dan konstraksi pembuluh darah, untuk memastikan bahwa pengembalian darah yang cukup ke otak. Namun pada orang dengan hipotensi postural, mekanisme kompensasi ini gagal dan tekanan darah turun, yang menyebabkan gejala pusing kepala ringan, penglihatan kabur bahkan bisa mengakibatkan si penderita pingsan.
- Hipotensi postural dapat terjadi karena bermacam sebab, antara lain: dehidrasi, tidur yang lama, kehamilan, diabetes, masalah jantung, luka bakar, panas yang berlebihan, varises dan gangguan neurologis tertentu. Sejumlah obat juga dapat menyebabkan hipotensi postural, terutama obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, bersifat diuretik, beta blockers, calcium channel blockers dan angiotensin, converting enzyme (ACE) inhibitor, serta antidepresan dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dan disfungsi ereksi.
- Hipotensi postural umum terjadi pada orang dewasa dan orang tua, sebanyak 20 persen dari mereka berusia di atas 65 yang mengalami hipotensi postural. Tapi hipotensi postural juga dapat diderita oleh golongan usia muda, orang sehat yang berdiri tiba-tiba setelah duduk bersila dalam waktu yang lama atau setelah bekerja selama beberapa waktu dalam posisi jongkok.
- Tekanan darah rendah setelah makan (hipotensi postprandial). Hipotensi postprandial adalah penurunan tiba-tiba tekanan darah setelah makan. Banyak dialami oleh orang dewasa, kebanyakan diderita orang yang sudah tua.
- Sama seperti gravitasi yang menarik darah ke kaki Anda ketika berdiri, sejumlah besar darah mengalir ke saluran pencernaan setelah makan. Biasanya tubuh melawan hal ini dengan meningkatkan denyut jantung dan konstriksi pembuluh darah tertentu untuk membantu menjaga tekanan darah normal. Namun pada beberapa orang mekanisme ini gagal, sehingga menyebabkan pusing, mungkin sampai pingsan. Hipotensi postprandial lebih cenderung mempengaruhi orang-orang dengan tekanan darah tinggi atau gangguan sistem saraf otonom seperti penyakit Parkinson. Menurunkan dosis obat tekanan darah dan mengurangi makan, konsumsi makanan rendah karbohidrat dapat membantu mengurangi gejala ini.
- Tekanan darah rendah karena sinyal otak rusak (hipotensi neurally dimediasi). Gangguan ini menyebabkan tekanan darah turun setelah berdiri dalam waktu yang lama, menyebabkan tanda dan gejala seperti pusing, mual dan pingsan. Hipotensi neural dimediasi kebanyakan dialami orang muda, dan tampaknya terjadi karena miskomunikasi antara jantung dan otak. Ketika berdiri untuk waktu yang lama, tekanan darah turun sehingga menyerupai kolam darah di kaki. Biasanya tubuh kemudian membuat penyesuaian untuk menormalkan tekanan darah. Namun pada orang yang menderita neurally dimediasi, saraf-saraf di ventrikel kiri jantung mandapat laporan sinyal otak yang salah bahwa tekanan darah terlalu tinggi, padahal tidak. Akibatnya otak memerintahkan mengurangi denyut jantung, menurunkan tekanan darah dengan berlebihan. Hal ini menyebabkan lebih banyak darah ke kaki dan darah ke otak berkurang, dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
- Tekanan darah rendah karena kerusakan sistem saraf (multiple system atrophy dengan hipotensi ortostatik). Juga disebut sindrom Shy-Drager, gangguan langka ini menyebabkan kerusakan progresif pada sistem saraf otonom yang mengontrol fungsi yang tidak disadari seperti tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan pencernaan. Meskipun kondisi ini dapat dikaitkan dengan tremor otot, motorik yang melambat, masalah dengan koordinasi dan berbicara, dan inkontinensia. Ciri utamanya adalah hipotensi ortostatik parah dalam kombinasi dengan tekanan darah yang sangat tinggi ketika berbaring.
Faktor Resiko
Tekanan darah rendah (hipotensi) dapat terjadi pada siapa saja, meskipun beberapa jenis tekanan darah rendah lebih sering tergantung pada usia atau faktor:
- Umur. Tekanan darah rendah saat berdiri atau setelah makan banyak terjadi pada orang dewasa dan orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun. Hipotensi ortostatik terjadi setelah berdiri, sedangkan hipotensi postprandial terjadi setelah makan. Hipotensi neural dimediasi terjadi sebagai akibat dari miskomunikasi antara otak dan jantung, sering dialami anak-anak dan remaja menjelang dewasa.
- Obat-obatan. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi seperti alpha blocker, memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan darah rendah.
- Penyakit tertentu. Penyakit Parkinson, diabetes dan beberapa kondisi jantung menyebabkan resiko yang lebih besar terkena tekanan darah rendah.
Komplikasi
Tekanan darah rendah bisa menyebabkan pusing, lemas, pingsan dan resiko cedera akibat jatuh. Tekanan darah sangat rendah dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen untuk melaksanakan fungsi metabolisme secara normal, hal ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan otak.
Mengobati Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah yang baik tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala, atau hanya menyebabkan gejala ringan, seperti kejadian pusing ringan ketika berdiri, sering tidak memerlukan pengobatan. Jika mengalami gejala-gejala hipotensi, pengobatan yang terbaik tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dokter biasanya mencoba untuk mengatasi masalah kesehatan primer: dehidrasi, gagal jantung, diabetes atau hipotiroidisme, dan yang terpenting tekanan darah rendah itu sendiri. Ketika tekanan darah rendah disebabkan oleh obat-obatan, pengobatan biasanya melibatkan perubahan dosis obat atau menghentikan penggunaan obat tersebut.
Jika tidak jelas apa yang menyebabkan tekanan darah rendah atau tidak ada pengobatan yang efektif, yang tujuannya untuk meningkatkan tekanan darah dan mengurangi tanda-tanda dan gejala hipotensi. Tergantung pada usia, status kesehatan dan jenis tekanan darah rendah yang dimiliki, Penderita tekanan darah rendah dapat melakukan:
- Konsumsi lebih banyak garam. Para ahli biasanya menyarankan membatasi jumlah garam dalam diet karena sodium dapat meningkatkan tekanan darah, kadang-kadang peningkatan secara dramatis. Bagi orang yang mengalami tekanan darah rendah hal ini biasanya dapat membantu. Namun karena kelebihan garam atau natrium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa dan orang tua, penting untuk memeriksa ke dokter sebelum meningkatkan pemakaian garam.
- Minum lebih banyak air putih. Meskipun hampir semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari minum air yang cukup, hal ini sangat baik untuk Anda yang menderita tekanan darah rendah. Cairan akan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, yang keduanya penting dalam mengobati tekanan darah rendah.
- Kenakan decker atau stoking kompresi. Stoking elastis yang biasanya digunakan untuk meringankan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki.
- Obat-obatan. Beberapa obat, baik digunakan sendiri atau bersama, dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi ketika penderita berdiri (hipotensi ortostatik). Misalnya: fludrokortison obat yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah. Obat ini membantu meningkatkan volume darah, yang akan meningkatkan tekanan darah. Dokter sering menggunakan obat midodrine (Orvaten, Proamatine) untuk meningkatkan tingkat tekanan darah saat berdiri pada orang dengan hipotensi ortostatik kronis. Obat ini bekerja meningkatkan tekanan darah .
Gaya Hidup dan Perawatan di Rumah
Penderita hipotensi dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu mengurangi atau bahkan mencegah gejala tekanan darah rendah. Beberapa saran, antara lain:
- Minum lebih banyak air, hindari konsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah. Air putih dapat mengatasi dehidrasi dan volume darah akan meningkat.
- Ikuti pola makan yang sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan untuk kesehatan yang baik dengan fokus pada berbagai makanan, contohnya: biji-bijian, buah-buahan, sayuran, ayam tanpa lemak dan ikan. Jika dokter menyarankan menggunakan lebih banyak garam tapi Anda tidak suka banyak garam pada makanan, coba gunakan kecap alami.
- Lakukan dengan perlahan ketika mengubah posisi tubuh. Anda mungkin dapat mengurangi pusing yang terjadi karena mengidap tekanan darah rendah saat berdiri. Sebelum bangun tidur di pagi hari, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit dan kemudian perlahan-lahan duduk minimal setengah menit sebelum berdiri. Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi juga dapat membantu melawan efek gravitasi.
- Batasi asupan makan, usahakan makanan yang mengandung karbohidrat rendah. Untuk membantu mencegah tekanan darah menurun tajam setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Batasi makanan yang tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Dokter mungkin juga merekomendasikan minum kopi berkafein atau teh untuk meningkatkan tekanan darah sementara. Tetapi karena kafein dapat menyebabkan masalah lainnya, konsultasikan dengan dokter sebelum minum minuman yang mengandung kafein.
Meskipun tekanan darah bervariasi dari orang ke orang, tekanan darah seseorang di bawah sistolik 90 milimeter air raksa (mm Hg) pada tensimeter dan diastolik 60 mm Hg, umumnya dianggap menderita tekanan darah rendah.
Penyebab tekanan darah rendah bervariasi, dapat karena dehidrasi, gangguan medis atau setelah operasi bedah yang serius. Tekanan darah rendah dapat diobati, yang penting harus diketahui apa yang menyebabkan kondisi ini, sehingga dapat ditangani dengan baik.
Gejala Tekanan Darah Rendah
Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah dapat menjadi sinyal yang mendasar, terutama ketika turun secara tiba-tiba atau disertai dengan tanda-tanda dan gejala seperti:
pusing
pingsan (sinkop)
kurang konsentrasi
penglihatan kabur
mual
dingin, berkeringat, kulit pucat
nafas cepat dan pendek
kelelahan
depresi
haus
Dalam banyak kasus, tekanan darah rendah bukanlah masalah serius. Mungkin tekanan darah konsisten rendah tetapi yang mengalami merasa baik-baik saja. Bahkan jika sesekali merasa pusing yang ringan dapat menjadi masalah yang relatif kecil. Hal ini bisa disebabkan dehidrasi ringan sebab terlalu banyak di bawah sinar matahari atau karena mandi air panas (sauna). Dalam situasi ini, yang utama lihatlah seberapa cepat tekanan darah turun.
Namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala hipotensi karena kadang dapat menunjukkan masalah yang lebih serius. Catatlah gejala yang timbul dan apa yang sedang Anda lakukan pada saat terjadi tekanan darah rendah.
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah adalah pengukuran tekanan dalam arteri selama fase aktif dan fase istirahat pada setiap detak jantung.
- Sistolik. Adalah pembacaan tekanan darah pada tensimeter yang disebut terlebih dulu (sebelah atas), ini merupakan jumlah tekanan jantung ketika memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh.
- Diastolik. Adalah angka yg disebut kemudian (sebelah bawah) dalam pembacaan tekanan darah, hal ini mengacu pada jumlah tekanan dalam arteri saat jantung istirahat antara dua detakan.
Pedoman yang mengidentifikasi tekanan darah normal, sama atau lebih rendah dari 120/80, banyak ahli berpikir 115/75 adalah kondisi yang lebih baik.
Meskipun bisa didapatkan hasil yang akurat saat pembacaan tensimeter saat mengukur tekanan darah pada waktu tertentu, namun tekanan darah tidak selalu sama. Hal ini dapat bervariasi dalam waktu singkat, kadang dari satu detak jantung ke detak berikutnya, namun hal ini bisa tergantung pada posisi tubuh, ritme pernafasan, tingkat stress, kondisi fisik, obat-obatan, apa yang dimakan dan diminum, atau waktu pengukuran. Tekanan darah terendah biasanya terjadi pada malam hari dan meningkat tajam pada saat bangun tidur.
Bagaimana bisa terjadi tekanan darah rendah?
Apa yang dianggap tekanan darah rendah untuk seseorang mungkin normal untuk orang lain. Kebanyakan dokter menganggaphipotensi adalah tekanan darah yang secara kronis rendah atau terlalu rendah hanya jika hal itu menyebabkan gejala yang dapat terlihat.
Beberapa ahli mendefinisikan tekanan darah rendah sebagai pembacaan pada tensimeter yang lebih rendah dari sistolik 90 atau diastolik 60. Tekanan darah rendah bisa dilihat dari salah satu angka sistolik atau diastolik yang lebih rendah dari keadaan normal. Dengan kata lain, jika tekanan sistolik 115 tetapi tekanan diastoliknya 50, dianggap menderita tekanan darah rendah.
Penurunan mendadak tekanan darah bisa berbahaya. Perubahan hanya 20 mm Hg, misal penurunan dari 110 ke 90 sistolik, dapat menyebabkan pusing atau pingsan ketika otak gagal menerima pasokan darah yang memadai. Jika hal ini disebabkan oleh pendarahan yang tidak terkontrol, infeksi berat atau reaksi alergi, bisa mengancam jiwa penderitanya.
Atlet dan orang yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan denyut jantung lebih lambat. Untuk mendapatkan tekanan darah yang normal: hindari rokok, lakukan diet sehat dan jagalah berat badan yang ideal.
Namun jarang terjadi, tekanan darah rendah berlanjut menjadi masalah yang serius, bahkan jarang gangguan ini mengancam nyawa seseorang.
Kondisi yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Antara lain:
- Kehamilan. Karena sistem peredaran darah wanita lebih luas selama kehamilan, tekanan darah cenderung menurun. Selama 24 minggu pertama kehamilan, tekanan sistolik biasanya turun 5 sampai 10 mm Hg dan tekanan diastolik turun sebanyak 10 sampai 15 mm Hg. Hal ini adalah normal, tekanan darah biasanya kembali ke keadaan semula, setelah melahirkan.
- Masalah jantung. Kondisi jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah termasuk denyutan jantung yang melambat (bradycardia), masalah katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah karena peredaran darah menjadi tidak mencukupi untuk seluruh tubuh.
- Masalah endokrin. Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Selain itu, kondisi lain seperti insufisiensi adrenal (penyakit Addison), gula darah rendah (hipoglikemia) dan beberapa kasus diabetes, dapat memicu tekanan darah rendah.
- Dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, tubuh kehilangan lebih banyak air yang dibutuhkan dariapada yang masuk. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan lemah-letih-lesu, pusing dan kelelahan. Demam, muntah, diare berat, terlalu sering menggunakan obat diuretik dan olahraga berat, bisa menyebabkan dehidrasi. Yang lebih parah adalah syok hipovolemik, komplikasi dehidrasi yang dapat mengancam jiwa. Hal ini terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan mendadak tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh. Jika tidak diobati, syok hipovolemik yang parah dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit atau jam saja.
- Kehilangan darah. Kehilangan banyak darah karena cedera atau karena pendarahan internal akan mengurangi jumlah darah dalam tubuh, yang mengarah ke penurunan tekanan darah yang parah.
- Infeksi berat (sepsis). Septikemia dapat terjadi bila infeksi dalam tubuh memasuki aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang mengancam jiwa. Hal ini disebut syok septik.
- Reaksi alergi yang parah (anafilaksis). Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa penderitanya. Pemicu umum anafilaksis adalah makanan, obat-obatan tertentu, racun serangga, dan lateks (karet mentah). Anafilaksis dapat menyebabkan masalah pernafasan, gatal-gatal, tenggorokan bengkak dan penurunan tekanan darah.
- Kurangnya nutrisi karena diet. Kurangnya vitamin B - 12 dan folat dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi di mana tubuh tidak memproduksi cukup sel darah merah, dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah
Beberapa obat dapat dapat menyebabkan tekanan darah rendah, misalnya:
Diuretik (pil air)
Alpha blocker
Beta blockers
Obat untuk penyakit Parkinson
Beberapa jenis antidepresan trisiklik
Sildenafil (Viagra) terutama jika dikombinasikan dengan obat jantung, nitrogliserin
Jenis Tekanan Darah Rendah
Dokter sering membagi tekanan darah rendah (hipotensi) dalam berbagai kategori, tergantung pada penyebab dan faktor-faktor lainnya
Beberapa jenis tekanan darah rendah:
- Tekanan darah rendah saat berdiri (hipotensi postural atau ortostatik). Adalah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika berdiri dari posisi duduk atau jika berdiri setelah berbaring. Biasanya gravitasi menyebabkan darah berkumpul di kaki Anda setiap kali berdiri. Tubuh mengkompensasi dengan meningkatkan denyut jantung dan konstraksi pembuluh darah, untuk memastikan bahwa pengembalian darah yang cukup ke otak. Namun pada orang dengan hipotensi postural, mekanisme kompensasi ini gagal dan tekanan darah turun, yang menyebabkan gejala pusing kepala ringan, penglihatan kabur bahkan bisa mengakibatkan si penderita pingsan.
- Hipotensi postural dapat terjadi karena bermacam sebab, antara lain: dehidrasi, tidur yang lama, kehamilan, diabetes, masalah jantung, luka bakar, panas yang berlebihan, varises dan gangguan neurologis tertentu. Sejumlah obat juga dapat menyebabkan hipotensi postural, terutama obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, bersifat diuretik, beta blockers, calcium channel blockers dan angiotensin, converting enzyme (ACE) inhibitor, serta antidepresan dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dan disfungsi ereksi.
- Hipotensi postural umum terjadi pada orang dewasa dan orang tua, sebanyak 20 persen dari mereka berusia di atas 65 yang mengalami hipotensi postural. Tapi hipotensi postural juga dapat diderita oleh golongan usia muda, orang sehat yang berdiri tiba-tiba setelah duduk bersila dalam waktu yang lama atau setelah bekerja selama beberapa waktu dalam posisi jongkok.
- Tekanan darah rendah setelah makan (hipotensi postprandial). Hipotensi postprandial adalah penurunan tiba-tiba tekanan darah setelah makan. Banyak dialami oleh orang dewasa, kebanyakan diderita orang yang sudah tua.
- Sama seperti gravitasi yang menarik darah ke kaki Anda ketika berdiri, sejumlah besar darah mengalir ke saluran pencernaan setelah makan. Biasanya tubuh melawan hal ini dengan meningkatkan denyut jantung dan konstriksi pembuluh darah tertentu untuk membantu menjaga tekanan darah normal. Namun pada beberapa orang mekanisme ini gagal, sehingga menyebabkan pusing, mungkin sampai pingsan. Hipotensi postprandial lebih cenderung mempengaruhi orang-orang dengan tekanan darah tinggi atau gangguan sistem saraf otonom seperti penyakit Parkinson. Menurunkan dosis obat tekanan darah dan mengurangi makan, konsumsi makanan rendah karbohidrat dapat membantu mengurangi gejala ini.
- Tekanan darah rendah karena sinyal otak rusak (hipotensi neurally dimediasi). Gangguan ini menyebabkan tekanan darah turun setelah berdiri dalam waktu yang lama, menyebabkan tanda dan gejala seperti pusing, mual dan pingsan. Hipotensi neural dimediasi kebanyakan dialami orang muda, dan tampaknya terjadi karena miskomunikasi antara jantung dan otak. Ketika berdiri untuk waktu yang lama, tekanan darah turun sehingga menyerupai kolam darah di kaki. Biasanya tubuh kemudian membuat penyesuaian untuk menormalkan tekanan darah. Namun pada orang yang menderita neurally dimediasi, saraf-saraf di ventrikel kiri jantung mandapat laporan sinyal otak yang salah bahwa tekanan darah terlalu tinggi, padahal tidak. Akibatnya otak memerintahkan mengurangi denyut jantung, menurunkan tekanan darah dengan berlebihan. Hal ini menyebabkan lebih banyak darah ke kaki dan darah ke otak berkurang, dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
- Tekanan darah rendah karena kerusakan sistem saraf (multiple system atrophy dengan hipotensi ortostatik). Juga disebut sindrom Shy-Drager, gangguan langka ini menyebabkan kerusakan progresif pada sistem saraf otonom yang mengontrol fungsi yang tidak disadari seperti tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan pencernaan. Meskipun kondisi ini dapat dikaitkan dengan tremor otot, motorik yang melambat, masalah dengan koordinasi dan berbicara, dan inkontinensia. Ciri utamanya adalah hipotensi ortostatik parah dalam kombinasi dengan tekanan darah yang sangat tinggi ketika berbaring.
Faktor Resiko
Tekanan darah rendah (hipotensi) dapat terjadi pada siapa saja, meskipun beberapa jenis tekanan darah rendah lebih sering tergantung pada usia atau faktor:
- Umur. Tekanan darah rendah saat berdiri atau setelah makan banyak terjadi pada orang dewasa dan orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun. Hipotensi ortostatik terjadi setelah berdiri, sedangkan hipotensi postprandial terjadi setelah makan. Hipotensi neural dimediasi terjadi sebagai akibat dari miskomunikasi antara otak dan jantung, sering dialami anak-anak dan remaja menjelang dewasa.
- Obat-obatan. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi seperti alpha blocker, memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan darah rendah.
- Penyakit tertentu. Penyakit Parkinson, diabetes dan beberapa kondisi jantung menyebabkan resiko yang lebih besar terkena tekanan darah rendah.
Komplikasi
Tekanan darah rendah bisa menyebabkan pusing, lemas, pingsan dan resiko cedera akibat jatuh. Tekanan darah sangat rendah dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen untuk melaksanakan fungsi metabolisme secara normal, hal ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan otak.
Mengobati Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah yang baik tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala, atau hanya menyebabkan gejala ringan, seperti kejadian pusing ringan ketika berdiri, sering tidak memerlukan pengobatan. Jika mengalami gejala-gejala hipotensi, pengobatan yang terbaik tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dokter biasanya mencoba untuk mengatasi masalah kesehatan primer: dehidrasi, gagal jantung, diabetes atau hipotiroidisme, dan yang terpenting tekanan darah rendah itu sendiri. Ketika tekanan darah rendah disebabkan oleh obat-obatan, pengobatan biasanya melibatkan perubahan dosis obat atau menghentikan penggunaan obat tersebut.
Jika tidak jelas apa yang menyebabkan tekanan darah rendah atau tidak ada pengobatan yang efektif, yang tujuannya untuk meningkatkan tekanan darah dan mengurangi tanda-tanda dan gejala hipotensi. Tergantung pada usia, status kesehatan dan jenis tekanan darah rendah yang dimiliki, Penderita tekanan darah rendah dapat melakukan:
- Konsumsi lebih banyak garam. Para ahli biasanya menyarankan membatasi jumlah garam dalam diet karena sodium dapat meningkatkan tekanan darah, kadang-kadang peningkatan secara dramatis. Bagi orang yang mengalami tekanan darah rendah hal ini biasanya dapat membantu. Namun karena kelebihan garam atau natrium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa dan orang tua, penting untuk memeriksa ke dokter sebelum meningkatkan pemakaian garam.
- Minum lebih banyak air putih. Meskipun hampir semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari minum air yang cukup, hal ini sangat baik untuk Anda yang menderita tekanan darah rendah. Cairan akan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, yang keduanya penting dalam mengobati tekanan darah rendah.
- Kenakan decker atau stoking kompresi. Stoking elastis yang biasanya digunakan untuk meringankan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki.
- Obat-obatan. Beberapa obat, baik digunakan sendiri atau bersama, dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi ketika penderita berdiri (hipotensi ortostatik). Misalnya: fludrokortison obat yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah. Obat ini membantu meningkatkan volume darah, yang akan meningkatkan tekanan darah. Dokter sering menggunakan obat midodrine (Orvaten, Proamatine) untuk meningkatkan tingkat tekanan darah saat berdiri pada orang dengan hipotensi ortostatik kronis. Obat ini bekerja meningkatkan tekanan darah .
Gaya Hidup dan Perawatan di Rumah
Penderita hipotensi dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu mengurangi atau bahkan mencegah gejala tekanan darah rendah. Beberapa saran, antara lain:
- Minum lebih banyak air, hindari konsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah. Air putih dapat mengatasi dehidrasi dan volume darah akan meningkat.
- Ikuti pola makan yang sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan untuk kesehatan yang baik dengan fokus pada berbagai makanan, contohnya: biji-bijian, buah-buahan, sayuran, ayam tanpa lemak dan ikan. Jika dokter menyarankan menggunakan lebih banyak garam tapi Anda tidak suka banyak garam pada makanan, coba gunakan kecap alami.
- Lakukan dengan perlahan ketika mengubah posisi tubuh. Anda mungkin dapat mengurangi pusing yang terjadi karena mengidap tekanan darah rendah saat berdiri. Sebelum bangun tidur di pagi hari, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit dan kemudian perlahan-lahan duduk minimal setengah menit sebelum berdiri. Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi juga dapat membantu melawan efek gravitasi.
- Batasi asupan makan, usahakan makanan yang mengandung karbohidrat rendah. Untuk membantu mencegah tekanan darah menurun tajam setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Batasi makanan yang tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Dokter mungkin juga merekomendasikan minum kopi berkafein atau teh untuk meningkatkan tekanan darah sementara. Tetapi karena kafein dapat menyebabkan masalah lainnya, konsultasikan dengan dokter sebelum minum minuman yang mengandung kafein.