penyakit rematik atau nyeri sendi |
Rematik, encok, boyok pegel, srepet, pegel linu dikategorikan sebagai penyakit nyeri sendi atau Rheumatoid Arthritis (RA). Penyakit ini menyerang berbagai jaringan dan organ, tetapi paling sering menyerang sendi pergelangan tangan, jari, pinggul, lutut, kaki dan pergelangan kaki. Tidak seperti osteoarthritis, penyakit nyeri sendi biasanya mempengaruhi sendi pada kedua sisi tubuh secara merata, terutama sendi kecil jari tangan atau pergelangan kaki. Penyakit nyeri sendi adalah salah satu jenis penyakit autoimun (kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh sendiri). Belum diketahui sebabnya, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel sinovial pada persendian. Hal ini memicu peradangan berkelanjutan, yang pada akhirnya merusak jaringan sendi dan tulang di dekatnya. Hal ini menyebabkan pembengkakan, kekakuan, nyeri, kelelahan, dan bahkan cacat. Nyeri dan kekakuan lebih sering dirasakan pada pagi hari. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami nyeri di sendi tangan dan kaki lebih berpotensi menderita nyeri sendi pada sendi besar, seperti pinggul; orang sering menyebutnya sebagai penyakit encok, boyok pegel, srepet atau rematik.
Bagaimana Rheumatoid Arthritis Dapat Menyebabkan Kerusakan Sendi?
Tulang rawan yang dilapisi sel sinovial melindungi ujung tulang, bertemunya 2 ujung tulang membentuk sendi, seperti di jari-jari, lutut, siku, dll. Karena salah mengidentifikasi sel sinovial sebagai musuh yang akan menyerang tubuh sendiri, sel-sel darah putih yang disebut monosit memasuki sendi dan menyerang sel sinovial. Akibatnya lapisan sinovial kelebihan cairan dan mengental, menyebabkan pembengkakan sendi. Molekul peradangan yang disebut kemokin melanggengkan siklus peradangan dan kerusakan jaringan. Siklus ini berkelanjutan, tubuh membuat jaringan sinovial baru, kekebalan tubuh atau antibodi berupa sel darah putih menghancurkannya lagi. Kerusakan pada lapisan sendi sering mempengaruhi rusaknya tulang yang berdekatan.
Komplikasi dan Kehilangan Fungsi
Kerusakan terus-menerus dalam jangka panjang yang disebabkan oleh Rheumatoid Arthritis dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen. Pasien yang menderita penyakit radang sendi berat mungkin mengalami sakit serius, kekakuan dan kehilangan fungsi sendi yang terserang. RA juga dapat mempengaruhi organ-organ lain, seperti jantung dan paru-paru. Radang selaput paru-paru (pleuritis) dan akumulasi cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura) dapat menyebabkan sesak nafas dan terasa sakit. Peradangan sistemik yang disebabkan oleh RA diyakini dapat meningkatkan resiko pasien mengalami pengerasan arteri atau atherosclerosis. Hal ini secara signifikan meningkatkan resiko pasien terkena serangan jantung.
Pengobatan dengan Obat Antiradang
Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan dengan menghalangi enzim yang menyebabkan peradangan. NSAID bekerja menghambat enzim yang dikenal dengan nama COX-2. Meskipun penghambatan COX-2 dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan penyakit nyeri sendi dan dapat memperlambat peradangan, NSAID tidak benar-benar mengatasi masalah mendasar dari penyakit autoimun jenis Rheumatoid Arthritis. Kelemahan lain dari NSAID, penggunaan dalam jangka panjang dapat meningkatan resiko dan menimbulkan efek samping pada organ pencernaan (gastrointestinal), seperti gangguan lambung atau pendarahan lambung.
Pengobatan dengan Obat Antirematik (Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs))
Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), seperti methotrexate dan siklosporin, dapat memperlambat perkembangan penyakit dengan mengurangi laju kerusakan pada tulang dan tulang rawan. Obat yang diciptakan sebelumnya, seperti metotreksat dan siklosporin, juga digunakan untuk mengobati kanker, atau untuk mencegah penolakan organ setelah dilakukan operasi transplantasi. DMARDs jenis baru, dibuat melalui rekayasa genetika. Penggunaan DMARDs untuk mengatasi gejala nyeri sendi, sering dikombinasikan dengan methotrexate (obat jenis lama).
Pengobatan dengan Operasi Pembedahan
Pasien yang tidak dapat beraktifitas secara normal karena penyakit nyeri sendi, mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat tulang rawan yang rusak dan memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Pilihan operasi bedah meliputi penggantian sendi, penggantian sendi pinggul dan sinovektomi. Tulang rawan yang rusak diganti, penggantian sendi palsu menggunakan bahan logam, keramik atau plastik. Sendi buatan dapat bertahan hingga 20 tahun. Penggantian panggul total adalah contoh dari operasi penggantian sendi. Sebuah bola buatan dan soket sendi dipasang untuk menggantikan tulang dan sendi yang rusak. Dokter mungkin merekomendasikan prosedur minimal invasif, sebelum mengganti sendi secara total. Prosedur minimal invasif, misalnya Artroskopi; hanya untuk mengangkat jaringan sinovial yang rusak (sinovektomi). Prosedur ini dilakukan dengan sayatan terbuka (artroplasti) atau dengan teknik minimal invasif (arthroscopy). Sinovektomi sering dianjurkan untuk pasien yang menderita penyakit nyeri sendi belum parah.
Informasi Lebih Lanjut Tentang Penyakit nyeri sendi
Tidak ada obat untuk penyakit nyeri sendi atau Rheumatoid Arthritis (RA), sehingga pengobatannya difokuskan pada mengurangi gejala yang terjadi, mempertahankan fungsi sendi, dan memperlambat perkembangan penyakit. Perubahan gaya hidup dan pola makan juga bermanfaat untuk mengendalikan penyakit nyeri sendi.
Bagaimana Rheumatoid Arthritis Dapat Menyebabkan Kerusakan Sendi?
Tulang rawan yang dilapisi sel sinovial melindungi ujung tulang, bertemunya 2 ujung tulang membentuk sendi, seperti di jari-jari, lutut, siku, dll. Karena salah mengidentifikasi sel sinovial sebagai musuh yang akan menyerang tubuh sendiri, sel-sel darah putih yang disebut monosit memasuki sendi dan menyerang sel sinovial. Akibatnya lapisan sinovial kelebihan cairan dan mengental, menyebabkan pembengkakan sendi. Molekul peradangan yang disebut kemokin melanggengkan siklus peradangan dan kerusakan jaringan. Siklus ini berkelanjutan, tubuh membuat jaringan sinovial baru, kekebalan tubuh atau antibodi berupa sel darah putih menghancurkannya lagi. Kerusakan pada lapisan sendi sering mempengaruhi rusaknya tulang yang berdekatan.
Komplikasi dan Kehilangan Fungsi
Kerusakan terus-menerus dalam jangka panjang yang disebabkan oleh Rheumatoid Arthritis dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen. Pasien yang menderita penyakit radang sendi berat mungkin mengalami sakit serius, kekakuan dan kehilangan fungsi sendi yang terserang. RA juga dapat mempengaruhi organ-organ lain, seperti jantung dan paru-paru. Radang selaput paru-paru (pleuritis) dan akumulasi cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura) dapat menyebabkan sesak nafas dan terasa sakit. Peradangan sistemik yang disebabkan oleh RA diyakini dapat meningkatkan resiko pasien mengalami pengerasan arteri atau atherosclerosis. Hal ini secara signifikan meningkatkan resiko pasien terkena serangan jantung.
Pengobatan dengan Obat Antiradang
Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan dengan menghalangi enzim yang menyebabkan peradangan. NSAID bekerja menghambat enzim yang dikenal dengan nama COX-2. Meskipun penghambatan COX-2 dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan penyakit nyeri sendi dan dapat memperlambat peradangan, NSAID tidak benar-benar mengatasi masalah mendasar dari penyakit autoimun jenis Rheumatoid Arthritis. Kelemahan lain dari NSAID, penggunaan dalam jangka panjang dapat meningkatan resiko dan menimbulkan efek samping pada organ pencernaan (gastrointestinal), seperti gangguan lambung atau pendarahan lambung.
Pengobatan dengan Obat Antirematik (Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs))
Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), seperti methotrexate dan siklosporin, dapat memperlambat perkembangan penyakit dengan mengurangi laju kerusakan pada tulang dan tulang rawan. Obat yang diciptakan sebelumnya, seperti metotreksat dan siklosporin, juga digunakan untuk mengobati kanker, atau untuk mencegah penolakan organ setelah dilakukan operasi transplantasi. DMARDs jenis baru, dibuat melalui rekayasa genetika. Penggunaan DMARDs untuk mengatasi gejala nyeri sendi, sering dikombinasikan dengan methotrexate (obat jenis lama).
Pengobatan dengan Operasi Pembedahan
Pasien yang tidak dapat beraktifitas secara normal karena penyakit nyeri sendi, mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat tulang rawan yang rusak dan memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Pilihan operasi bedah meliputi penggantian sendi, penggantian sendi pinggul dan sinovektomi. Tulang rawan yang rusak diganti, penggantian sendi palsu menggunakan bahan logam, keramik atau plastik. Sendi buatan dapat bertahan hingga 20 tahun. Penggantian panggul total adalah contoh dari operasi penggantian sendi. Sebuah bola buatan dan soket sendi dipasang untuk menggantikan tulang dan sendi yang rusak. Dokter mungkin merekomendasikan prosedur minimal invasif, sebelum mengganti sendi secara total. Prosedur minimal invasif, misalnya Artroskopi; hanya untuk mengangkat jaringan sinovial yang rusak (sinovektomi). Prosedur ini dilakukan dengan sayatan terbuka (artroplasti) atau dengan teknik minimal invasif (arthroscopy). Sinovektomi sering dianjurkan untuk pasien yang menderita penyakit nyeri sendi belum parah.
Informasi Lebih Lanjut Tentang Penyakit nyeri sendi
Tidak ada obat untuk penyakit nyeri sendi atau Rheumatoid Arthritis (RA), sehingga pengobatannya difokuskan pada mengurangi gejala yang terjadi, mempertahankan fungsi sendi, dan memperlambat perkembangan penyakit. Perubahan gaya hidup dan pola makan juga bermanfaat untuk mengendalikan penyakit nyeri sendi.
Kami menyediakan kapsul herbal untuk menyembuhkan gejala rematik, klik saja : OBAT HERBAL ASAM URAT dan REMATIK