Cara Meningkatkan Jumlah ASI

meningkatan jumlah ASI secara alami dengan obat herbal
Air Susu Ibu
Saat hari kelahiran bayinya yang pertama, bahkan hari-hari berikutnya, banyak ibu muda yang dilanda kekhawatiran tidak mampu mencukupi kebutuhan susu untuk bayinya. Kebanyakan wanita tidak tahu bahwa kemungkinan seorang wanita tidak dapat menghasilkan susu yang cukup untuk bayinya, sebenarnya jarang terjadi. Kita jadi bertanya-tanya mengapa begitu banyak wanita yang percaya atau khawatir tidak mampu memproduksi air susu ibu atau ASI yang cukup untuk bayinya?

Kecemasan juga dialami oleh ibu yang melahirkan bayinya secara prematur. Kebanyakan bayi prematur lahir terlalu kecil untuk dapat menyusu pada ibunya, sehingga ibu harus menjaga ketersediaan susu dengan menggunakan pompa payudara (memompa payudara dengan alat, untuk mengambil air susunya; baru kemudian diberikan pada si bayi). Jika ibu mengalami kesulitan memompa karena jumlah ASInya sedikit, tumbuh-tumbuhan dan obat-obatan dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah air susunya.

Herbal Digunakan untuk Meningkatkan Jumlah ASI

Sebelum berkunjung ke dokter untuk meminta obat resep dokter, sebaiknya ibu mempertimbangkan untuk menggunakan herbal untuk meningkatkan pasokan ASI. Ada banyak obat herbal yang biasa digunakan untuk meningkatkan jumlah air susu ibu.Secara empiris (berdasar pengalaman terdahulu), banyak ibu mendapatkan hasil yang baik setelah menggunakan obat herbal.

Apa saja tanaman yang digunakan untuk meningkatkan produksi ASI?
 
Fenugreek : Fenugreek adalah herbal yang telah digunakan selama beberapa generasi untuk meningkatkan jumlah ASI. Fenugreek digunakan untuk melancarkan proses persalinan, saat perempuan hamil sebaiknya tidak mengonsumsi fenugreek atau klabet atau kelabat atau klabat atau dikenal juga dengan nama hulbah. Penderita diabetes juga harus menghindari konsumsi fenugreek, saat akan menurunkan kadar gula darah. Efek samping penggunaan fenugreek adalah urin akan berbau seperti sirup maple, ibu yang mengidap penyakit asma sebaiknya tidak mengonsumsi fenugreek.
 
Daun katuk atau katu: Daun katuk terbukti dapat meningkatkan jumlah ASI. Meskipun belum banyak informasi ilmiah tentang daun katuk, banyak ibu yang mendapatkan hasil yang menggembirakan setelah mengonsumsi daun katuk untuk menambah jumlah air susu ibu (ASI). Baik dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan fenugreek .

Obat yang Digunakan untuk Meningkatkan Jumlah ASI

Jika khawatir tentang jumlah ASI yang tidak mencukupi dan obat herbal tidak membantu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan apa yang dapat meningkatkan jumlah ASI.

Obat yang digunakan untuk meningkatkan suplai susu, cara kerjanya adalah dengan mengkondisikan tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon prolaktin, yang membantu tubuh untuk membuat ASI.

Domperidone: Umumnya digunakan untuk masalah pencernaan, justru efek samping dari penggunaan obat ini adalah meningkatnya produksi ASI. Banyak ibu yang memompa ASI untuk bayinya yang lahir secara prematur, mengalami peningkatan jumlah air susu mereka setelah mengkonsumsi domperidone. Sayangnya domperidone tidak disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration, di Indonesia instansi ini disebut BPOM: Badan Pengawas Obat dan Makanan). Karena domperidone mempunyai efek samping lain yang bersifat negatif bagi orang yang mengonsumsinya.
 
Metoclopramide: Disebut juga Reglan, adalah obat lain untuk masalah pencernaan yang dapat membantu meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang sedang menyusui. Walau Metoclopramide mudah didapat dengan resep dokter, namun obat ini memiliki efek samping yang harus dipertimbangkan. Ibu dengan riwayat depresi tidak boleh mengonsumsi metoclopramide, karena dapat meningkatkan gejala depresi. Efek samping lain penggunaan reglan adalah cepat merasa lelah atau kecapaian dan cepat marah.

Dalam masyarakat modern saat ini, kita telah banyak kehilangan seni menyusui. Banyak ibu muda yang berasal dari keluarga dimana dia adalah perempuan pertama dalam generasi keluarganya yang menyusui bayinya. Para ibu ini tidak memiliki model peran untuk belajar cara menyusui dengan benar,

sehingga ia melakukannya hanya berdasar informasi dan dukungan yang tersedia baginya. Sekarang masalah yang sebenarnya yang sedang terjadi adalah kita hidup dalam budaya susu formula. Informasi yang diterima ibu yang baru melahirkan bayi pertamanya mungkin tidak akurat, yang justru dapat mencegah upaya mereka untuk menyusui. Ibu muda sering tidak tahu posisi meletakkan bayi yang baik agar anaknya dapat secara efektif memperoleh susu, bagaimana cara mengetahui bayinya sudah mendapatkan cukup ASI, dan bagaimana cara meningkatkan jumlah ASI.

Banyak ibu yang termakan oleh iklan susu formula yang sangat gencar lewat baliho, selebaran, pamflet, bahkan melalui media radio dan televisi. BANYAK INFORMASI YANG SALAH TENTANG SUSU FORMULA. Pihak rumah sakit pun punya peran terhadap kesalahan ini, yaitu memberi susu formula gratis saat ibu meninggalkan rumah sakit. Hal ini yang membawa pesan salah kepada ibu yang baru melahirkan, sebaliknya berimbas menurunkan kepercayaan ibu pada kemampuannya untuk menyusui.

Mereka mengatakan untuk mencukupi kebutuhan susu bayinya, untuk memastikan bayi mendapat ASI yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya, ibu disarankan mengonsumsi susu formula; INI ADALAH TINDAKAN YANG SALAH KAPRAH. Hal ini, justru memberi pesan kepada ibu baru, seolah-olah payudara mereka tidak akan mampu memenuhi kebutuhan ASI untuk bayinya.


Selama bertahun-tahun, dokter anak pun punya andil MEMBERI INFORMASI YANG SALAH kepada ibu yang baru melahirkan, bahwa bayi yang beratnya di bawah rata-rata bayi seumurannya, harus dilengkapi dengan susu formula. Tentu saja bagi banyak perempuan yang mendengar ini dari seorang dokter anak, yang ada di otaknya: SAYA HARUS MELAKSANAKAN PESAN DOKTER. Namun dokter tidak memberitahu pada ibu, adalah kejadian yang sangat normal jika bayi mengalami penurunan berat badan pada hari-hari pertama hidupnya. Dokter juga jarang mendorong ibu untuk mencoba dulu metode alternatif lain seperti: obat herbal dan perbaikan asupan nutrisi.

Penyebab fisiologis pasokan air susu jumlahnya sedikit pada seorang ibu, misalnya karena: ketidakseimbangan hormon, adanya sisa plasenta dalam tubuh ibu, pernah menjalani operasi payudara sebelumnya. Atau hal lain yang berhubungan dengan si bayi, misalnya masalah pernafasan. 

Para dokter jaman dulu akan memberitahu ibu muda yang baru melahirkan bayinya, hanya cukup dengan menempatkan bayi pada payudara maka si bayi otomatis akan meminta ASI. Lebih banyak meminta ASI akan lebih baik. Juga difokuskan pada makanan mereka dan mendorong ibu untuk makan lebih banyak daripada orang lain, misalnya sup ayam, sop kacang polong. Yang paling penting , pastikan ibu minum banyak air putih setiap hari.

Jumlah ASI yang Dihasilkan Ternyata Mengikuti Hukum Penawaran dan Permintaan.

Semakin sering dan efektif bayi menyusu, semakin banyak payudara ibu menghasilkan susu. Kadang-kadang ibu muda berpikir, karena tidak memahami perilaku bayinya: kalau keseringan menyusui bayinya, maka jumlah susu dalam tubuhnya akan berkurang. PIKIRAN YANG SALAH, sebenarnya apapun yang ibu makan dan minum, sebaiknya makanan yang sehat, selalu dapat diubah menjadi ASI. Maka disarankan pada ibu muda untuk mengonsumsi makanan melebihi orang normal, tapi jangan berlebihan.

Untuk meningkatkan jumlah ASI: perhatikan saran dari bidan atau perawat bayi yang berpengalaman, memposisikan bayi pada payudara dengan benar. Jika harus diet, lakukanlah diet sehat, banyak minum air putih, banyak istirahat, kelola tingkat stress dan bersabar . 

Menyusui adalah sebuah proses belajar bagi ibu dan bayi. Dianjurkan untuk secara eksklusif menyusui bayi, segera berikan ASI setiap bayi memintanya pada beberapa minggu pertama. Berkonsultasilah dengan konsultan menyusui yang profesional.

Jika ibu merasa perlu meningkatkan jumlah ASI, cobalah produk yang alami sebelum meminta resep obat dari dokter.

Kami menyediakan herbal untuk meningkatkan jumlah ASI. Klik saja:

1. obat herbal lancar ASI

2. obat melancarkan produksi ASI 

3. kapsul daun katuk 

4.  fenugreek